Tolong! Wajah Bah Aep Perlahan Hancur di Gerogoti Tumor
Rp. 0"Bah… kalau sakitnya datang lagi, bilang ke Omasih ya…" — Mak Omasih, 59 tahun
Di sebuah desa kecil yang jauh dari hiruk pikuk kota, hiduplah sepasang suami istri yang kini tengah menghadapi ujian hidup yang sangat berat. Mereka adalah Bah Aep, 62 tahun, dan istrinya Mak Omasih, 59 tahun. Rumah kecil yang mereka tinggali berdinding rapuh, senyap, namun menyimpan cerita perjuangan yang tak pernah terdengar dunia luar.
Awal Mula: Dari Sengatan Tawon Hingga Wajah yang Perlahan Hancur
Lima tahun lalu, kehidupan Bah Aep masih seperti orang kebanyakan. Walau sederhana, ia masih bisa bekerja untuk menafkahi keluarga kecilnya. Namun suatu hari, seekor tawon menyengat mata kanannya. Sederhana, kelihatannya biasa saja.
Tapi dari situlah mimpi buruk itu dimulai.
Benjolan kecil muncul di area yang tersengat. Awalnya hanya sebesar kelereng, lama-lama membesar, mengeras, dan mulai melumpuhkan sebagian wajah Bah Aep. Dalam waktu bertahun-tahun, tumor ganas itu terus berkembang, menggerogoti hampir setengah bagian wajah kanannya.
Kini, wajah Bah Aep tampak rusak parah. Kulitnya sobek, jaringan membusuk, dan rasa sakitnya tak lagi bisa digambarkan dengan kata-kata. Tumor ganas itu makin agresif, mengancam nyawanya dari hari ke hari.
Setiap kali rasa sakit itu datang, tubuhnya menggigil, matanya berkaca-kaca, dan napasnya terengah. Namun Bah Aep hanya menahan sambil memejam, tak ingin membuat istrinya panik.
Mak Omasih: Istri yang Menjadi Bayang-Bayang Harapan
Sementara itu, Mak Omasih—sosok perempuan kuat yang masih setia menjaga suaminya—tidak memiliki banyak pilihan. Ia bekerja sebagai buruh tani, dengan penghasilan tak menentu. Terkadang harinya berlalu tanpa upah. Jika sedang beruntung, ia bisa membawa pulang uang sepuluh atau dua puluh ribu.
Saat tidak ada pekerjaan di ladang, Mak Omasih berjalan dari rumah ke rumah warga, menjajakan hasil bumi milik orang lain untuk mendapat sedikit upah setoran.
Namun penghasilan itu terlalu kecil, sedangkan kebutuhan suaminya semakin besar.
Ada hari-hari di mana mereka hanya bisa memasak air hangat, karena tidak ada apa pun yang bisa dimakan.
Ada pula malam-malam di mana Mak Omasih duduk di samping Bah Aep, memegang tangannya yang dingin, berharap rasa sakit itu berkurang walau sedikit.
Jika Tidak Dibantu, Bah Aep Dapat Kehilangan Nyawanya
Kondisi tumor ganas seperti ini sangat berbahaya:
Risiko penyebaran ke paru-paru dan otak
Infeksi berat di area wajah
Kanker tulang
Pendarahan yang bisa membahayakan nyawa sewaktu-waktu
Setiap hari tanpa pengobatan adalah ancaman nyata bagi hidup Bah Aep.
Mereka membutuhkan:
Biaya operasi dan tindakan medis intensif
Perawatan obat-obatan
Bantuan pangan harian
Biaya transportasi untuk kontrol ke rumah sakit
Bantuan modal agar Mak Omasih tetap bisa bertahan hidup selama suaminya dirawat
Tanpa bantuan dari kita semua, kemungkinan besar Bah Aep tidak akan mampu melanjutkan pengobatannya. Dan Mak Omasih… akan menghadapi kehilangan besar yang tak pernah ia siap hadapi.
Mari Jadi Harapan bagi Bah Aep dan Mak Omasih
Sahabat Kebaikan, pasangan ini sudah melewati lebih banyak luka daripada yang seharusnya ditanggung manusia seusia mereka.
Mereka tidak meminta banyak.
Tidak menuntut mewah.
Mereka hanya ingin bertahan hidup.
Saat kita membaca cerita ini, Tuhan mungkin sedang mengetuk pintu hati kita untuk menjadi bagian dari pertolongan mereka.
Dengan sedikit dari rezeki yang kita miliki, kita boleh jadi sedang menyelamatkan nyawa seorang suami… dan menyelamatkan hati seorang istri.
Ayo Bantu Bah Aep dan Mak Omasih Bertahan
Klik tombol DONASI SEKARANG dan jadilah bagian dari perjuangan mereka.
Atau, bantu sebarkan kisah ini.
Sekecil apa pun tindakan kita, itu bisa menjadi cahaya besar bagi mereka.
“Tidak ada kebaikan yang terlalu kecil. Tangan kita mungkin tak menyentuh langsung mereka, tapi bantuan kita bisa menyelamatkan hidupnya.”
Disclaimer Penggunaan Dana
Seluruh donasi yang terkumpul akan digunakan untuk:
Biaya pengobatan dan tindakan medis Bah Aep
Obat-obatan dan perawatan lanjutan
Kebutuhan pangan harian
Transportasi pengobatan
Bantuan biaya hidup Mak Omasih selama pendampingan
Jika dana melebihi kebutuhan, kelebihannya akan disalurkan kepada penerima manfaat lain di bawah naungan Yayasan Wahdah Inisiatif Kebaikan secara amanah, transparan, dan tepat sasaran.