Inisiatif Kebaikan – Indonesia's Fundraising Platform
Lumpuh Sejak Kecil Hingga Rawat Kakak Sakit, Abah Daday Berjuang Demi Sesuap Nasi
Ribuan Anak Sakit Kronis Terancam Tak Bisa Berobat

Lumpuh Sejak Kecil Hingga Rawat Kakak Sakit, Abah Daday Berjuang Demi Sesuap Nasi

Rp. 10.000
Terkumpul dari Rp. 125.000.000
59 hari


Tubuh Abah Daday sudah rapuh, tapi semangatnya masih sekuat baja. Di usia 62 tahun, Abah masih harus menyeret tubuhnya yang cacat setiap hari, berkeliling menjual tisu dan kantong plastik, meski kaki kirinya lumpuh dan tangannya tak lagi bisa digerakkan sejak kecil.

Ia tak bisa memakai sandal atau sepatu karena bentuk kakinya sudah rusak, dan tiap hari ia harus menahan luka terbuka saat menginjak kerikil, kaca, dan paku di jalanan.

Bukan hanya sakit fisik yang ditanggung Abah. Sejak muda, ia sudah kehilangan harapan tentang cinta, tentang hidup layak, bahkan tentang kebahagiaan. Banyak wanita menjauhinya karena tubuhnya yang tak sempurna dan hidupnya yang serba kekurangan. Tapi hidup terus berjalan, dan Abah Daday memilih tetap berdiri—atau lebih tepatnya, bertahan.

Tubuh Abah Daday sudah rapuh, tapi semangatnya masih sekuat baja. Di usia 62 tahun, Abah masih harus menyeret tubuhnya yang cacat setiap hari, berkeliling menjual tisu dan kantong plastik, meski kaki kirinya lumpuh dan tangannya tak lagi bisa digerakkan sejak kecil.

Ia tak bisa memakai sandal atau sepatu karena bentuk kakinya sudah rusak, dan tiap hari ia harus menahan luka terbuka saat menginjak kerikil, kaca, dan paku di jalanan.

Di rumah kecil yang nyaris roboh, Abah tinggal bersama satu-satunya keluarga yang tersisa: sang kakak bernama Cucum, 83 tahun, yang sudah sakit-sakitan dan tak bisa berjalan. Sepulang berjualan, meski tubuhnya sendiri nyaris roboh, Abah tetap mengurus kakaknya seorang diri.

Kadang, ia hanya bisa duduk diam di sudut rumah, memandangi langit-langit dan menahan tangis yang tak pernah tumpah. Ia lelah. Tapi ia tidak menyerah.

Satu harapan kecil masih dipeluknya erat: “Saya ingin punya usaha kecil di rumah. Jualan kecil-kecilan. Biar gak keliling lagi, biar bisa jaga kakak.”

Namun untuk mulai usaha, Abah tidak punya apa-apa. Hanya ada niat, doa, dan harapan. Kini, mari kita bantu mengubah harapan itu jadi nyata.

Show/Hide Content

Go back to the main



Alya imanina Berdonasi sebesar Rp. 10.000 12 jam yang lalu

Alya imanina

12 jam yang lalu

semoga terbantu dan semakin banyak yg membantu